Wednesday, September 3, 2014

Surface Pro 3 Keyboard Shortcuts

  • Print Screen
    • Fn <SPACE> –> using the touch cover keyboard
    • Windows logo on the tablet AND Volume Down –> if don’t have keyboard
  • Alt Print Screen (print screen the active window)
    • Alt Fn <SPACE>

Friday, August 22, 2014

Microsoft Surface Pro 3 for Drawing Artists




Microsoft Surface Pro 3 merupakan tablet serba bisa yang bisa digunakan sebagai tablet untuk artis menggunakan aplikasi Open Source GIMP.

Image result for surface pro 3 site:microsoft.com



Langkah-langkah :
  1. Download dan install N-TRIG Wintab driver terakhir di sini : http://www.n-trig.com/Content.aspx?Page=wintab – driver ini diperlukan supaya GIMP nantinya bisa mengenal dinamika tekanan dari pen (supaya bisa tebal tipis dsb)
  2. Download dan install GIMP untuk Windows di sini : http://www.gimp.org/downloads/ – installer akan mendownload versi 32 bit dan 64 bit sekaligus
  3. Download GIMP Paint Studio di sini : https://code.google.com/p/gps-gimp-paint-studio/downloads/list
    1. Download dan extrak ke folder GPS_Gimp_Paint_studio (pilih versi yg terbaru) ke folder C:\Users\NAMA_USER\.gimp-2.8
    2. Download sessionrc , kemudian kopi ke folder C:\Users\NAMA_USER\.gimp-2.8
    3. Download SplashScreens, kemudian ekstrak ke folder C:\Users\NAMA_USER\.gimp-2.8\splashes
Jalankan GIMP – sekarang salah satu gambar splash screen akan muncul secara random :



Kemudian GIMP yang teroptimalisasi untuk menggambar akan muncul, anda bisa ubah menjadi single screen melalui Windows –> Single-Windows Mode :


Maka Windows GIMP akan menjadi seperti ini :



Di sini GIMP belum mengenal pen yang pressure sensitive, sehingga kita harus konfigur dulu :
Edit –> Preferences –> Input Devices –> Configure Extended Input Devices :


Klik pada masing-masing entry “N-trig DuoSense device …” , kemudian “Mode” menjadi “Screen”, Lakukan ini untuk semua input devices.
Ini contoh salah satu :



Setelah itu anda bisa mulai mencoba menggambar :
File –> New –> isi resolusi yang diinginkan, kemudian siap menggambar.



Anda bisa juga mengubah-ubah apa saja yang bisa dikontrol oleh pen anda melalui mapping matrix :



Di bawah ini adalah contoh hasil lukisan saya pertama kali menggunakan GIMP :)




Selamat mencoba !

Friday, August 15, 2014

Rendering Video Animasi menggunakan Layanan Komputasi Awan

Siapa bilang orang Indonesia tidak bisa membuat film animasi yang bagus ? Ini contohnya http://www.dgmanimation.com/ adalah perusahaan film animasi yang bermarkas di Malang dan sudah menciptakan banyak film-film animasi 2D ataupun 3D dengan kualitas yang tidak kalah dengan buatan luar negeri.

Di bawah ini salah satu contoh animasi 3D ciptaan DGM Animation :

Film-film animasi seperti di atas bisa dibuat menggunakan Blender. Aplikasi ini bersifat open source dan tidak berbayar. Namun membutuhkan daya komputasi yang sangat tinggi untuk proses renderingnya. Rendering adalah proses pengubahan gambar rangka menjadi gambar yang photorealistic. Dengan menggunakan komputer modern, maka sebuah gambar rangka 3 dimensi bisa diubah menjadi photorealistic dalam waktu berhari-hari. Dan sebuah film animasi singkat berdurasi 7 menit bisa memakan waktu berminggu-minggu (atau berbulan-bulan tergantung dari resolusi dan kompleksitas gambarnya.

Proses ini bisa dipersingkat jika komputer yang digunakan untuk melakukan proses rendering diperbanyak. Karena keterbatasan dana, maka studio animasi pemula (seperti DGM Animation) biasanya melakukan proses rendering menggunakan komputer yang juga digunakan untuk merancang rangka-rangka gambar. Akibatnya rendering hanya bisa dilakukan ketika para animatornya sedang tidur.

Untuk mempercepat proses rendering ini maka studio animasi harus memiliki ratusan bahkan ribuan server khusus yang harganya sangat mahal. Namun di era komputasi awan sekarang ini, sebenarnya ada alternatif menarik untuk studio animasi kecil, yaitu menggunakan layanan komputasi awan untuk melakukan rendering.

Layanan komputasi awan merupakan alternatif yg sangat menarik karena layanan ini memiliki kekuatan komputasi yang relatif tidak terbatas dan bersifat fleksibel dan bisa disewa berdasarkan durasi renderingnya (bisa dalam hitungan jam).

Salah satu penyedia layanan komputasi awan yang bisa digunakan untuk keperluan ini adalah Microsoft, dengan layanan Azure “Big Compute”.

TIdak hanya bisa digunakan untuk rendering, Azure Big Compute ini juga bisa digunakan untuk berbagai keperluan yang sangat intensif menggunakan daya komputasi :

  • Membuat model resiko finansial
  • Menciptakan konten digital (seperti film animasi)
  • Penelitian genetik
  • Fluid dynamics
  • Finite element analysis
  • Prakiraan cuaca
  • Bio Informatika
  • Aplikasi Oil & Gas
  • dsb.

Microsoft Azure bisa menyediakan super komputer secara virtual dengan teknik clustering yang terdiri dari ribuan sampai ratusan ribu virtual machine yang masing-masing bisa memiliki sampai 16 core, 112 GB DRAM/core, dan saling tersambung melalui jaringan super cepat ( 32 Gbps infiniband).

Salah satu case study yang menarik adalah Green Button.

Green Button merupakan perusahaan penyedia jasa high performance computing (sekarang Green Button sudah diakuisisi oleh Microsoft) yang melayani perusahaan-perusahaan yang membutuhkan daya komputasi yang besar tapi hanya sesaat saja. Salah satu klien yang juga dilayani oleh Green Button adalah studio animasi yang perlu kekuatan komputasi besar untuk keperluan rendering. Dengan solusi Green Button untuk rendering ini, maka studio animasi akan melihat icon Green Button, dan begitu icon tersebut diklik maka pekerjaan rendering segera dikirim ke cluster head node di Azure (lihat gambar di bawah), untuk kemudian pekerjaan tersebut dipecah ke ribuan node di dalam cluster compute node. Begitu proses rendering selesai maka user akan mendapatkan notifikasi melalui email, dan user kemudian bisa mendownload film yang sudah selesai tersebut.

 

Compute nodes in A8 or A9 VMs 

Layanan komputasi awan ini juga bisa dihitung berapa biayanya. Ada kalkulator yang bisa diakses dari sini : http://azure.microsoft.com/en-us/pricing/calculator/?scenario=full 

Konfigurasi mesin yang diperlukan untuk render adalah A8 atau A9. Untuk A8 biayanya adalah USD 2.45/jam, dan A9 adalah USD 4.9/jam.

image

image

Silahkan jika ingin mencobanya dahulu, klik “free trial” di sudut kanan atas untuk mencobanya dengan gratis selama sebulan (atau setelah kreditnya habis) !

image

Wednesday, July 23, 2014

Internet of Things (IoT) – Berbagai Manfaat IoT

Internet of Things pernah saya bahas di sini.

image

Prediksi Bisnis IoT

  • Gartner mengatakan bahwa instalasi IoT akan tumbuh sampai 26 Milyar unit di tahun 2020, dan akan menghasilkan pendapatan tambahan melebihi USD 300 Milyar, sebagian besar di layanan. Hal ini akan berdampak terhadap value add ekonomi global sebesar USD 1.9 Triliun
  • IDC memprediksikan bahwa bisnis IoT akan mencapai USD 7.1 Triliun pada tahun 2020
  • McKinsey Global Institute menyebutkan bahwa potensi ekonomi IoT mencapai USD 2.7 Triliun sampai USD 6.2 Triliun pertahun di tahun 2025 (McKinsey Global Institute, Disruptive technologies: Advances that will transform life, business, and the global economy, May 2013)

 

Komponen-komponen IoT

IoT terdiri atas komponen-komponen : Platform Hardware, Gateway, Software (berjalan di papan micro-controller), dan Layanan Cloud (berjalan di cloud untuk keperluan pengumpulan data dan analisa).

 

Platform Hardware

Desain Modular

Beberapa pabrikan (seperti Libelium) memiliki hardware yang bersifat modular dan bisa dibangun berdasarkan kebutuhan.

image

Perangkat hardware modular ini terdiri dari sebuah papan micro-controller yang bisa dilengkapi dengan berbagai modul pilihan : modul sensor, wireless, dan konektor industri.

Desain Langsung Pakai

Libelium juga membuat perangkat hardware langsung pakai, sehingga pengembang tidak perlu merakit lagi. Perangkat langsung pakai ini sudah dibuat kedap air dan dilengkapi dengan beberapa soket untuk sensor, panel surya, antena, dan kabel USB untuk keperluan pemrograman.

 

image

Modul Sensor

Modul-modul sensor yang akan dihubungkan ke papan micro-controller (melalui soket atau wireless). Ada berbagai modul sensor yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan :

  1. Sensor gas yang bisa mendeteksi berbagai jenis gas, suhu, kelembaban, tekanan udara (atmosfir), dan bisa dipergunakan untuk mendeteksi polusi, emisi gas dari peternakan, pabrik kimia, industri, dan kebakaran hutan
  2. Sensor kejadian yang bisa mendeteksi tekanan/berat, kelengkungan, getaran, tabrakan, kemiringan, suhu, kelembaban, kebocoran air, ketinggian air/cairan, tingkat keredupan cahaya, kehadiran (manusia/hewan), rentangan, dsb. Sensor jenis ini bisa digunakan untuk berbagai aplikasi keamanan, darurat, atau logistik
  3. Sensor air yang bisa mendeteksi tingkat asam/basa, tingkat oksidasi, tingkat oksigen, konduktivitas, ion, temperatur, kelembaban, dsb. Bisa dipergunakan untuk mendeteksi apakah air bisa diminum, kebocoran bahan kimia di air (sungai misalnya), pengukuran tingkat asam basa di kolam renang, tingkat polusi di laut, dsb.
  4. Sensor lingkungan kota bisa mendeteksi tingkat keberisikan, keretakan (gedung/jalan layang/dsb), propagasi keretakan, pergeseran, debu, ultrasonic (untuk mengukur jarak), temperatur, kelembaban, perpendaran cahaya, dsb. Bisa diterapkan untuk memonitor tingkat keberisikan di jalan raya, tingkat kerusakan bangunan/infrastruktur jalan dan kecepatan perambatan kerusakan, kualitas udara, dan manajemen sampah
  5. Sensor parkir bisa mendeteksi medan magnit, dan bisa dipergunakan untuk mendeteksi keberadaan mobil dan mengalokasi tempat parkir di dalam maupun di luar gedung, dan mengontrol tempat parkir (paralel ataupun serial)
  6. Sensor pertanian bisa mendeteksi suhu udara, kelembaban, suhu tanah & kelembabannya, kelembaban dauh, tekanan udara, radiasi matahari, radiasi ultraviolet, diameter batang pohon, diameter cabang pohon, diameter buah, anemometer, kecepatan dan arah aliran udara, pantulan cahaya, dsb. Bisa dipergunakan untuk aplikasi pertanian, irigasi, rumah kaca, stasiun cuaca.
  7. Sensor arus, bisa mendeksi arus listrik , dan bisa dipergunakan untuk berbagai aplikasi seperti sensor, instrumentasi, transduser, pemantauan proses, transmisi data di industri, dsb
  8. Sensor kamera video, dengan kamera, detektor tingkat pantulan cahaya, infra merah, dan kehadiran (PIR), bisa dipergunakan untuk berbagai aplikasi keamanan
  9. Sensor radiasi, bisa mendeteksi radiasi beta dan gama, dan bisa dipergunakan untuk mendeteksi tingkat radiasi secara wireless tanpa membahayakan manusia, mencegah dan mengontrol radiasi, dan mengontrol radiasi di suatu daerah secara mandiri (tanpa perlu bantuan manusia)
  10. Sensor metering, mengukur arus listrik, arus air, tingkat ketinggian cairan, tekanan, ultrasonik, kelembaban, tingkat pantulan cahaya. Sensor metering ini bisa digunakan untuk berbagai aplikasi pengukuran energi, tingkat penggunaan air, deteksi kebocoran pipa, manajemen penyimpanan cairan, otomasi industri, irigasi pertanian, dsb
  11. Sensor prototip yang bisa dipergunakan untuk menghubungkan berbagai jenis sensor untuk keperluan prototip
Modul Wireless

Modul Wireless – diperlukan jika ingin saling terhubung menggunakan wireless. Modul-modul ini mendukung berbagai protokol wireless seperti :

  1. 802.15.4/ZigBee, jarak antara 7km (2.4GHz) s/d 12 km (868 MHz)
  2. Bluetooth low energy (BLE), jarak 100m
  3. WiFi
  4. 6LoWPAN/IPv6 Radio
  5. 3G + GPS
  6. GSM/GPRS
  7. Bluetooth PRO
  8. RFID/NFC
  9. Expansion Radio Board
  10. Gateway
Modul Koneksi Industri

Modul Interkoneksi Industri – mendukung berbagai konektor dengan standar industri, seperti RS-485, RS-232, Modbus, CAN Bus, dsb

Gateway

image

Gateway menghubungkan seluruh sensor ke layanan Internet atau infrastruktur IT (misalnya database internal atau di cloud untuk analisa Business Intelligence dsb). Gateway bisa terhubung melalui wireless (misalnya WiFi 2.4GHz, WiFi 5GHz, 3G/GPRS, Bluetooth dan ZigBee). Gateway juga bisa terintegrasi dengan modul GPS untuk aplikasi mobile di kendaraan, juga bisa diberi daya batere atau melalui sel surya. Perangkat ini bersifat anti air dan bisa diletakkan di luar.

Penjelasan tambahan di http://tonyseno.blogspot.in/2014/07/iotinternet-of-things-mengurangi.html 

Penerapan IoT

Beberapa penerapan IoT di berbagai bidang :

  1. Smart Cities – IoT bisa membantu membuat tata kelola kota yang efektif Walikota bisa melihat apa saja yang terjadi di kotanya melalui berbagai sensor secara real time, dan dengan demikian akan mampu mengatur tata kelola yang efektif, sehat, nyaman dengan tingkat keberisikan yang rendah, bebas macet, hemat energi, sistem pembuangan sampah yang optimal, dan jalan-jalan raya yang bebas macet.
  2. Smart Mall – IoT bisa mendeteksi kehadiran orang-orang yang ada di dalam suatu mall : berapa tingkat kepadatan pengunjung, berapa lama rata-rata orang berdiam diri di suatu tempat, berapa banyak pegawai dan berapa banyak tamu yang lalu lalang, mana toko yang paling ramai, mana etalase toko yang paling menarik perhatian, dsb
  3. Smart Traffic – IoT juga bisa menganalisa lalu lintas kendaraan bermotor di jalan, mulai dari tingkat kemacetan di jalan, kecepatan rata-rata kendaraan bermotor, jalan alternatif jika ada kemacetan, dsb
  4. Smart Environment – IoT bisa mewujudkan lingkungan yang sehat dan aman, misalnya melalui detektor kebakaran hutan, polusi udara, deteksi dini gempa bumi/tsunami, dan berbagai bencana alam lain
  5. Smart Water – IoT bisa membantu kita mendapatkan air yang sehat, bersih, bebas polusi, bebas pencemaran bahan kimia di sungai, di laut, maupun di pipa-pipa air, dan deteksi dini terhadap banjir
  6. Smart Metering – IoT bisa membantu kita mengetahui penggunaan daya listrik, atau semua komponen yang terkait dengan sistem pembangkitan tenaga listrik, mulai dari tingkat ketinggian/tekanan/aliran air, bahan bakar, atau gas dan sebagainya.
  7. Security and Emergencies – IoT bisa digunakan untuk mendeteksi manusia di suatu area, mendeteksi cairan, radiasi, gas-gas yang bisa meledak. IoT bisa meningkatkan keamanan dan membantu dalam situasi darurat
  8. Retail – IoT bisa digunakan untuk memonitor pengiriman barang, pembayaran melalui NFC, melihat tanggal kedaluwarsa, dan menggatur rotasi/penyimpanan barang di gudang.
  9. Logistics – IoT bisa digunakan untuk mendeteksi getaran, buka tutup pintu, mencari lokasi barang di gudang, mendeteksi kebocoran gas, sehingga bisa digunakan untuk memonitor kondisi pengiriman barang, mencari barang, mencari lokasi penyimpanan yang paling baik untuk memisahkan gas yang mudah terbakar dan bahan peledak, melacak perjalanan kapal tanker, dsb
  10. Industrial Control – IoT bisa digunakan untuk diagnosa mesin, monitor gas beracun, tingkat oksigen, temperatur, ozon, dsb, sehingga bisa digunakan di dalam industri
  11. Smart Agriculture – IoT bisa digunakan untuk mendeteksi kelembaban tanah, udara, ukuran batang pohon, cuaca, suhu, dsb, sehingga bisa digunakan untuk mendorong usaha pertanian,
  12. Smart Animal Farming – IoT bisa digunakan untuk mendeteksi keberadaan ternak, mendeteksi gas beracun, dsb sehingga bisa digunakan untuk mengontrol kembang biak ternak, melacak keberadaan ternak, dan memastikan usaha peternakan berkembang dengan maksimal
  13. Home Automation – IoT bisa digunakan untuk memonitor penggunaan energi, air, mendeteksi pintu/jendela terbuka/tertutup, mendeteksi keberadaan manusia/binatang, sehingga bisa digunakan untuk mewujudkan rumah yang hemat energi dan aman.
  14. E-Health – IoT memungkinkan perangkat-perangkat wearable sampai tablet (pil) bisa saling tersambung. Ini akan mendorong industri wearable sensor, sampai tablet (pil), dan sensor yang bisa ditanam di dalam tubuh manusia.
  15. Banking Industry – IoT bisa memanfaatkan IoT untuk mendapatkan konektivitas di manapun. IoT mewujudkan mesin-mesin ATM dan POS (mesin kasir) yang terhubung supaya biaya operasi lebih murah dan juga meningkatkan pendapatan.

Wednesday, July 16, 2014

E-Voting untuk PEMILU dan PILKADA–menggunakan Homomorphic Encryption

Indonesia adalah negara demokrasi, dan salah satu kegiatan yang rutin kita lakukan adalah PEMILU Legislatif dan Presiden yang diselenggarakan sekali dalam lima tahun, dan PILKADA yang diselenggarakan lebih dari 500 kali dalam lima tahun. Jadi rata-rata ada lebih dari 100 PILKADA dalam setahun. Biaya melakukan PILKADA kira-kira Rp 25 Milyar per kabupaten/kota. Selain itu juga sering terjadi konflik masyarakat yang menolak hasil PILKADA, dan antara tahun 2005-2013 sudah ada 75 orang meninggal dan 256 cedera, dan kerusakan infrastuktur dan sara lain akibat massa yang mengamuk akibat tidak puas dengan hasil PILKADA.

Semua permasalahan tersebut sebenarnya bisa ditekan, jika kita bisa menjalankan PEMILU/PILKADA secara murah dan transparan.

E-Voting merupakan solusi PEMILU/PILKADA secara elektronik.

Secara teknis, sistem E-Voting bisa dibuat sedemikian aman dan transparan. Hanya saja masalahnya sebenarnya bukan di teknis, namun politis. Di dalam dunia politik, terdapat prinsip “to be or not to be”. Harus tegar, tidak punya perasaan, jangan sekali-kali kasihan terhadap lawan, karena dengan demikian lawan akan menjadi kuat dan anda yang akan disikat. Politikus bisa terlihat lembut dan santun di depan, tetapi di belakang, tidak ada orang yang tahu.

E-voting, seperti halnya solusi berbasis teknologi informasi yang lain. Jika dipergunakan dengan benar, akan :

  1. menghemat biaya PEMILU/PILKADA – biaya ditekan semurah mungkin sehingga teoritis bisa tidak keluar biaya sama sekali jika dilakukan melalui infrastruktur yang sudah ada sekarang
  2. mempercepat penghitungan suara – kecepatan sedemikian tinggi, sehingga hasil segera bisa dilihat secara real time.

Namun, seperti halnya solusi berbasis teknologi informasi lain, maka E-Voting juga membuka peluang untuk politikus melakukan manipulasi data secara sangat masif, sangat cepat, dan hampir mustahil terlacak.

Semua hal itu tentunya hanya bisa terjadi jika sistem e-Voting dilakukan di negara yang infrastruktur teknologi informasinya masih lemah, dengan SDM yang terbatas, dan pemerintahan yang masih korup.

Jika kita sudah memiliki infrastruktur yang kuat, SDM yang bagus, dan pemerintahan yang bersih, maka kita bisa coba gunakan e-Voting sebagai pengganti cara manual menggunakan kertas.

E-Voting

E-Voting merupakan sistem pemungutan suara menggunakan perangkat elektronik, dan sudah mulai digunakan pada tahun 1960 di Amerika yang kemudian diikuti oleh banyak negara lain.

Ada beberapa jenis sistem e-voting :

  1. E-Voting menggunakan kertas, di mana pengambilan suara menggunakan kertas lalu hasilnya dicatat menggunakan elektronik
  2. E-Voting menggunakan mesin voting. Sistem ini disebut Direct Recording Electronic (DRE), di mana si pemilih melakukan pemilihan langsung menggunakan terminal elektronik

E-Voting untuk PEMILU dan PILKADA di Indonesia

PEMILU/PILKADA di Indonesia menganut asas LUBER dan JURDIL.

LUBER ("Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia"). "Luber" sudah ada sejak zaman Orde Baru. Langsung berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya secara langsung dan tidak boleh diwakilkan. Umum berarti pemilihan umum dapat diikuti seluruh warga negara yang sudah memiliki hak menggunakan suara. Bebas berarti pemilih diharuskan memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak manapun, kemudian Rahasia berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia hanya diketahui oleh si pemilih itu sendiri.

JURDIL ("Jujur dan Adil"). “Jurdil” berasal dari era reformasi. Asas jujur mengandung arti bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sesuai dengan aturan untuk memastikan bahwa setiap warga negara yang memiliki hak dapat memilih sesuai dengan kehendaknya dan setiap suara pemilih memiliki nilai yang sama untuk menentukan wakil rakyat yang akan terpilih. Asas adil adalah perlakuan yang sama terhadap peserta pemilu dan pemilih, tanpa ada pengistimewaan ataupun diskriminasi terhadap peserta atau pemilih tertentu. Asas jujur dan adil mengikat tidak hanya kepada pemilih ataupun peserta pemilu, tetapi juga penyelenggara pemilu.

E-Voting secara teknis bisa diterapkan di Indonesia sepanjang bisa memenuhi kedua asas tersebut.

Homomorphic Encryption untuk E-Voting

Homomorphic encryption bisa digunakan sebagai dasar enkripsi untuk E-Voting. Teknik enkripsi pada umumnya akan menyembunyikan seluruh informasi teks melalui enkripsi, sehingga menyebabkan data yang ter-enkripsi tidak lagi terlihat dan tidak bisa diolah. Homomorphic encryption, sebaliknya, hanya menyembunyikan sebagian informasi teks, dan menampilkan sebagian informasi teks yang umum untuk keperluan komputasi. Microsoft Research merupakan salah satu institusi riset yang meneliti secara mendalam homomorphic encryption ini, mulai dari fully-homomorphic encryption (FHE), somewhat homomorphic encryption (SHE), searchable encryption, structured encryption, functional encryption sampai garbled circuits.

Sistem E-Voting bisa menggunakan homomorphic encryption untuk menjamin hal-hal berikut ini :

  • Hak – Hanya pemilih yang berhak bisa memilih
  • Privasi – Semua pilihan bersifat rahasia, tidak seorangpun bisa mengetahui siapa yang telah memilih apa. Hanya si pemilih secara pribadi yang mengetahui apa yang telah dipilihnya
  • Hak pilih hanya bisa dipakai sekali saja. Orang lain tidak bisa mempergunakan hak orang lain untuk memilih
  • Adil – Tidak ada seorangpun (misalnya PARPOL) yang mengetahui jumlah total pilihan pada saat diadakan pengambilan suara, karena pengetahuan ini bisa mempengaruhi si pemilih. Jumlah total suara akan diketahui secara bersama-sama pada saat pengambilan suara selesai
  • Andal – Tidak ada seorangpun yang bisa mengganggu proses pemilihan. Begitu seorang pemilih sudah menentukan pilihan, maka pilihan ini tidak lagi bisa diubah. Hanya pilihan yang valid dihitung, sementara yang tidak valid akan terdeteksi dan tidak akan dihitung pada hasil akhir
  • Verifikasi Individual – setiap pemilih yang berhak tadi bisa memeriksa apakah pilihannya tidak berubah sampai saat penghitungan akhir
  • Verifikasi Umum – setiap orang (pemilih/pengamat/PARPOL) bisa memeriksa apakah pemilihan sudah berjalan dengan adil, dengan melihat bahwa hasil akhir adalah sama persis dengan jumlah dari suara yang valid
  • Tanpa tekanan – sebelum pemilihan dilakukan, beberapa pihak mungkin akan melakukan penyogokan supaya pemilih memilih calon tertentu. Pihak-pihak ini bisa juga memaksa si pemilih untuk menunjukkan buktinya melalui ancaman. Sistem E-Voting memungkinkan si pemilih melaporkannya ke pihak penyelenggara E-Voting tentang ancaman ini, dan pihak penyelenggara E-Voting bisa memberi arahan si pemilih mengenai sikap apa yang harus diambil, dan bahkan memberikan tanda bukti pemilihan yang sesuai dengan yang diminta si pengancam (atau bisa juga random), meskipun sebetulnya si pemilih menjatuhkan pilihan ke yang lain.

Sunday, July 13, 2014

E-Government dan E-Governance

image

E-Government

E-Government adalah istilah umum untuk layanan berbasis web dari pemerintah. Di dalam e-Government, pemerintah menggunakan teknologi informasi terutama Internet untuk :

  • mendukung pekerjaan pemerintah
  • meningkatkan keterlibatan masyarakat
  • memberikan layanan-layanan pemerintah

Semua interaksi e-Government seperti mendapatkan informasi, mengisi formulir, pembayaran, atau berbagai aktivitas lain dilakukan melalui browser Internet.

E-Governance

E-Governance merupakan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang lebih luas daripada hanya pemerintah, dan sektor publik. Tujuannya adalah meningkatkan tata kelola.

E-Governance didefinisikan sebagai : Tata kelola proses dan institusi, baik formal maupun informal, yang memandu dan membatasi kegiatan kolektif dari sebuah kelompok. Governance tidak harus dilakukan oleh pemerintah saja, tetapi perusahaan, LSM, dan sebagainya bisa membuat suatu tata kelola, dan seringkali tanpa keterlibatan pemerintah.

Hubungan

Antara E-Government dan E-Governance terdapat hubungan sebagai berikut :

Jenis Organisasi Fokus Eksternal Fokus Internal
Sektor Publik - Lembaga Pemerintahan E-Government (Extranet dan Internet) E-Governance (Intranet)
Sektor Privat - Perusahaan multinasional atau UKM Sistem Inter-Organisasi - Seperti sistem CRM (Extranet dan Internet) E-Governance (Intranet)

Berdasarkan klasifikasi hubungan di atas, maka e-governance lebih fokus pada penggunaan sumber daya internal seperti kapital, manusia, material, mesin, dan mengatur prosedur dan kebijakan.

Friday, July 11, 2014

Bing Prediction Engine for World Cup 2014

Microsoft Bing (mesin pencari di belakang Cortana di Windows Phone) adalah mesin pencari dari Microsoft (serupa dengan Google). Ada yang menarik dari Bing ini terutama bagi penggemar bola. Bing memiliki teknologi prediksi World Cup yang sampai saat tulisan ini dibuat (11 Juli 2014) belum pernah melakukan kesalahan dalam memprediksikan siapa yang akan menang/kalah. Di bawah ini ada beberapa berita mengenai mesin prediksi ini dari berbagai sumber online :

Jika anda tertarik menggunakan teknologi prediksi Bing untuk memperkirakan siapa yang akan kalah/menang di pertandingan piala dunia. Silahkan gunakan http://bing.com masukkan kata kunci “World Cup 2014”, anda akan masuk ke : http://www.bing.com/news/search?q=World+Cup+2014&qs=n&form=QBNT&pq=world+cup+2014&sc=8-14&sp=-1&sk= 

image

Untuk menebak siapa yang akan menang silahkan klik tanggal pertandingan tersebut. Misalnya sekarang tanggal 11 Juli, saya bisa lihat siapa yang akan main di tgl 12 Juli dan menang :

image

image

Diperkirakan Brazil akan menang dari Belanda, dengan kemungkinan 60.9% berbanding 39.1%.

Sedangkan pada tanggal 13 Juli, diperkirakan yang menang adalah Jerman melawan Argentina :

image

Thursday, July 10, 2014

Sejarah Database

Database (basis data) adalah kumpulan data yang terorganisir untuk mempermudah mendapatkan informasi.

DBMS (Data base management system) adalah aplikasi user untuk mempermudah pengolahan dan analisa suatu database. Ada banyak DBMS dari pembuat yang berbeda-beda (misalnya Microsoft SQL, IBM DB2, Oracle, MySQL, dsb). Database dari masing-masing DBMS tersebut tidak bersifat portabel, tapi bisa interoperabel menggunakan standar spt SQL, ODBC, dan JDBC. (http://en.wikipedia.org/wiki/Database)

Navigational Database (1960)

image

DBMS yang pertama kali ada adalah Navigational Database . Jenis database ini menggunakan antarmuka model jaringan dan hirarki. Teknik navigasi menggunakan “pointers” dan “path” untuk navigasi rekaman data.

Dahulu Navigational Database dipergunakan karena penggunaan memory (DRAM) yang sangat kecil dibandingkan dengan model relational.

Relational Database (1970)

image

Di tahun 1970 Edgar Codd dari IBM tidak puas dengan kinerja navigational database, karena tidak ada fasilitas pencarian, kemudian membuat paper A Relational Model of Data for Large Shared Data Banks yang revolusioner dan menjadi asal mula RDBMS.

SQL DBMS (akhir 1970)

Ini merupakan RDBMS yang menggunakan bahasa standar SQL (Structured Query Language), suatu bahasa query untuk mencari mendapatkan data melalui pertanyaan-pertanyaan dengan format standar.

Desktop Database (1980)

Ini era kemunculan PC, di mana di sini muncul berbagai jenis aplikasi database untuk PC. Misalnya adalah dBASE.

Object Oriented (1980)

Sejalan dengan tumbuhnya OOB (Object Oriented Programming), maka programmer juga mulai mengolah data sebagai objek. Misalnya jika ada data mengenai seseorang, maka semua atribut orang tersebut seperti alamat, nomor telepon, umur, dan lain-lain menjadi milik orang tersebut dan bukan data tambahan. Sehingga hal ini memungkinkan untuk menghubungkan objek dan atributnya sebagai suatu kesatuan.

Post RDBMS (2000)

Beberapa generasi baru database setelah RDBMS :

  • NoSQL (Not Only SQL) – merupakan database yang tidak tabular (seperti di RDBMS). NoSQL memiliki struktur yang berbeda dengan RDBMS. Database NoSQL ini banyak dipergunakan untuk aplikasi-aplikasi Big Data dan Real-time Web. NoSQL mengatasi kelemahan RDBMS untuk menyediakan database yang lebih besar dan tetap mendukung aplikasi interaktif yang berskala besar.
    • RDBMS mengalami kesulitan untuk dataset yang sangat besar. Begitu RDBMS mencapai ukuran multi-giga-bytes, maka kita harus mulai membeli hardware yang high end. Begitu RDBMS mencapai ukuran tera bytes maka diperlukan hardware yang benar-benar eksotis, dan kita akan membutuhkan satu tim DBA yang secara teratur melakukan re-indexing, tuning, backup, dan monitor database supaya tetap beroperasi. Di atas ukuran ini, maka biaya hardware dan SDM akan meningkat luar biasa. Di sinilah NoSQL mengambil peranan.
  • XML Database – merupakan database yang disimpan menggunakan format XML. Data kemudian bisa di-query dan diubah ke berbagai format lain.

Friday, July 4, 2014

IOT–Internet of Things mengurangi berbagai kebocoran melalui Teknologi

Heboh debat capres yang menekankan peningkatan ekonomi melalui penanganan kebocoran negara. Menggunakan teknologi terkini, berbagai sumber pendapatan negara bisa dimonitor, dan dengan sendirinya berbagai anomali penyebab kebocoran juga bisa dideteksi sedini mungkin.

Contoh Kebocoran

Ada banyak sekali sumber kebocoran di Indonesia, di bawah ini hanya beberapa di antaranya yang nyata terlihat :

BBM (Bahan Bakar Minyak)

Pajak Parkir

Illegal Logging

Illegal Fishing

  • Kasus illegal fishing (penangkapan ikan tidak legal) di Indonesia menyebabkan kerugian lebih dari US$ 3 milyar/tahun…, disamping mengancam populasi ikan yang ada di lautan Indonesia.

IOT – Internet of Things

Istilah Internet of Things muncul hampir 20 tahun yang lalu untuk menjelaskan bahwa setiap benda (bisa berupa perangkat atau sensor yang cerdas dan saling terhubung) bisa saling mengumpulkan dan berbagi data. Data yang berasal dari perangkat atau sensor tadi tidak terbatas, dan jika disambungkan dan dianalisa dengan data jenis yang lain, maka kita bisa mendapatkan suatu wawasan/pemahaman/pengetahuan yang sebelumnya tidak terbayangkan. Saling keterhubungan antara benda-benda tersebut dan data yang dihasilkannya adalah intisari dari Internet of Things (IOT).

Sekarang ini IOT semakin menjamur, karena didorong oleh berbagi hal seperti : turunnya komponen pendukung IOT (microchips, layanan awan, alat GPS, dsb), kebutuhan yang meningkat (karena orang semakin memahami manfaat IOT), keanekaragaman perangkat yang semakin luas, solusi komunikasi M2M (mesin ke mesin) yang semakin mudah, kemajuan di dunia piranti lunak, dan potensi IOT untuk menciptakan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.

Beberapa Contoh Penerapan IOT

Hampir semua perangkat bisa dibuat lebih smart supaya mendukung Internet of Things. Perangkat smart, seperti smartphone, tablet, PC dsb, sudah langsung bisa digunakan sebagai perangkat client. Namun untuk perangkat yang tidak smart (misalnya mobil pribadi, truk, saklar lampu, pipa minyak dsb), bisa ditambahkan papan Arduino atau Netduino ke perangkat/benda tersebut, sepanjang ada sensor elektronik yang bisa dipasangkan (misalnya sensor kecepatan/posisi/level BBM, dsb).

  • IOT bisa untuk membuat vending machine yang cerdas. Vending machine cerdas akan mengumpulkan data penjualan dan berinteraksi dengan pelanggan melalui layanan multimedia dan media sosial yang ditampilkan melalui layar sentuh. Vending machine cerdas bisa melaporkan persediaan barang di dalam mesin ke penyalur.
  • IOT bisa dimanfaatkan untuk mempermudah dokter dan perawat di rumah sakit untuk login menggunakan kartu identitasnya ke thin client untuk akses yang lebih cepat ke aplikasi kedokteran.
  • IOT juga bisa dimanfaatkan di pabrik untuk otomasi robot.
  • IOT bisa untuk otomasi rumah cerdas
  • IOT bisa dipergunakan untuk membuat lampu lalu lintas yang cerdas menggunakan teknologi cloud
  • IOT bisa digunakan untuk mengumpulkan foto-foto udara dan berbagai data lain menggunakan drone
  • IOT bisa menggunakan RFID untuk memonitor semua kendaraan bermotor (misalnya untuk mengurangi jumlah kendaraan bermotor di jam sibuk menggunakan ERP di kota-kota besar)
  • IOT bahkan bisa dipergunakan untuk memonitor penggunaan BBM bersubsidi menggunakan RFID yang terpasang di kendaraan
  • IOT dengan sensor GPS bisa dipergunakan untuk melacak keberadaan dan laju kecepatan suatu kendaraan. Bisa diterapkan untuk mendeteksi perilaku supir selama menggunakan kendaraan

IOT membantu mengurangi kebocoran

Di bawah ini adalah konsep bagaimana IOT bisa digunakan untuk membantu pemerintah mengurangi berbagai kebocoran negara.

 

image

Semua objek yang akan dimonitor harus bisa terhubung ke Service Bus yang terdapat di Internet (ini merupakan suatu layanan awan). Layanan awan memungkinkan koneksi ke seluruh client yang jumlahnya tidak terbatas.

  • Tanda garis terputus-putus menandakan koneksi melalui wireless (bisa RFID aktif/pasif, WIFI, GPRS, 3G, 4G, VSAT, TVWS, atau apapun) ke service bus di cloud atau ke access point yang berada di dekatnya
    • kapal tanker, truk BBM, truk angkutan, drone militer terhubung ke service bus melalui wireless, sehingga keberadaannya selalu termonitor
    • truk pengangkut BBM dan Kendaraan Pribadi bisa terhubung ke Service Bus di cloud, atau ke Gerbang Tol. Sehingga jika kendaraan ini melalui gerbang tol, maka keberadaannya segera terdeteksi, dan pembayaran tol bisa dilakukan secara otomatis
  • Tanda garis tidak terputus artinya koneksi dilakukan menggunakan kabel/fiber optik

Setiap objek akan ditanam sensor-sensor yang relevan, misalnya sensor GPS, level bahan bakar, identitas kendaraan, kamera, dan sebagainya. Sensor-sensor itu akan memberikan laporan secara real time atau hanya pada saat tertentu saja.

  • Kendaraan pribadi yang hanya memiliki RFID aktif hanya akan terhubung jika kendaraan ini melintasi gerbang tol, atau mengisi BBM (diperlukan untuk mendapatkan jatah BBM bersubsidi misalnya), atau memasuki pelataran parkir. Jika kendaraan pribadi ini terhubung secara konstan ke service bus, maka orang yg berhak (pemilik atau pemerintah) akan dapat melihat posisi kendaraan ini di peta
  • Kapal tanker diharuskan selalu terhubung ke service bus, sehingga identitas dan keberadaannya selalu diketahui. Jika ada kapal tanker yang terdeteksi radar, namun tidak teridentifikasi melalui IOT, berarti kapal tanker ini adalah kapal yang tidak dikenal, dan polisi atau bea cukai bisa langsung datang menghampiri. Perilaku-perilaku yang menyimpang dari kapal-kapal yang teridentifikasi akan segera terdeteksi, dan polisi juga bisa langsung menghampiri, atau kirim saja drone untuk melihat apa yang sedang terjadi dengan kapal tersebut. Dengan IOT maka volume isi tanker juga selalu termonitor, sehingga jika ada perpindahan muatan di tempat yang tidak semestinya, maka hal ini juga akan langsung diketahui

Pemasangan sensor-sensor di gedung parkir juga akan mencegah kebocoran pajak parkir, karena pemerintah bisa memonitor secara real time seberapa banyak mobil yang parkir dan berapa lama dalam satu hari.

Pemasangan sensor di gerbang tol akan meniadakan antrian di pintu tol, karena kendaraan yang dilengkapi dengan RFID aktif akan bisa maju dengan kecepatan 100 km/jam dan tetap terdeteksi dan jika ada kartu tol langganan, maka kartu tol tersebut akan otomatis terpotong kreditnya.

Truk-truk angkutan kayu juga bisa selalu termonitor, sehingga kita bisa tahu pasti dari mana asal kayu-kayu tersebut, dan mau dikirim kemana.

Laporan Masyarakat

Seringkali teknologi tidak bisa bekerja secara sempurna, sehingga masih diperlukan masukan-masukan atau laporan-laporan dari masyarakat. Misalnya kebocoran pipa yang tidak terdeteksi atau sulit terdeteksi, namun menyebabkan polusi di suatu tempat, maka masyarakat bisa melaporkannya melalui fasilitas CRM yang terintegrasi dengan unified communication. Laporan bisa dalam bentuk SMS, telpon, fax, atau bahkan melalui media sosial dengan hash tag tertentu, misalnya #lapor.

Stakeholders / Pemangku Kepentingan

Berbagai pihak bisa menggunakan sistem ini, dan mereka dibedakan level aksesnya dengan menggunakan password, atau tanpa password jika masuk sebagai tamu (guest).

  1. Masyarakat : Masyarakat di sini akan memiliki akses publik, dan akan melihat sampai di mana kebocoran-kebocoran yang ada bisa ditangani. Dan seberapa besar penghematan yang sudah dilakukan.
  2. Pemerintah : Pemerintah memiliki akses tertentu, dan bisa melihat kejadian-kejadian real-time, anomali, dan semua informasi yang publik. Pemerintah berkepentingan untuk melihat apakah kebijakan-kebijakan terkait dengan kebocoran sudah efektif atau belum.
  3. LSM : LSM bisa membantu pemerintah untuk melakukan sosialisasi sehubungan dengan sistem ini
  4. Bisnis : Bisnis juga akan diuntungkan dengan mendapatkan informasi-informasi yang terkait dengan bisnisnya. Pebisnis juga bisa melakukan otomasi proses, dan juga meningkatkan efisiensi supply chain management dsb
  5. Akademis : Pihak Akademis akan bisa menganalisa, melakukan penelitian, dsb untuk meningkatkan efektivitas sistem ini, dan mengusulkannya ke pemerintah

Monday, June 30, 2014

e-Blusukan

Blusukan berasal dari bahasa Jawa. Bahasa Jawa jauh lebih kaya daripada bahasa Indonesia, kosa kata bahasa Jawa jauh lebih banyak. Misalnya, kata “blusukan” ini tidak ada padanan kata yang persis sama di Bahasa Indonesia. Blusukan berasal dari bahasa Jawa “blusuk”. Kata ini bisa memiliki beberapa arti tergantung awalan dan akhirannya. Misalnya :

  • Blusukan artinya sengaja masuk ke suatu daerah yang becek sampai kaki terperosok kesana-kemari. Biasanya orang blusukan karena mencari sesuatu di suatu tempat yang tidak umum dilalui orang.
  • Keblusuk artinya sama dengan terperosok di tempat yang becek dengan tidak sengaja

Kata ini menjadi sangat populer karena digunakan berbagai media ketika memberitakan aktivitas Jokowi (mantan Walikota Solo dan mantan Gubernur DKI yang sekarang menjadi salah satu Capres Indonesia di PEMILU 2014) ketika melakukan kunjungan dadakan ke berbagai tempat yang sebelumnya tidak umum didatangi oleh pejabat seperti Walikota atau Gubernur.

Blusukan telah menjadikan Jokowi media darling, dan pemberitaan tentang Jokowi blusukan ketika menjabat sebagai Gubernur DKI ada di berbagai media setiap hari. Rupanya kebanyakan lapisan masyarakat senang karena melihat pemimpinnya langsung terjun ke medan-medan yang tidak nyaman. Misalnya langsung meninjau lokasi banjir. Jika para pejabat lain masuk ke lokasi banjir menggunakan kendaraan khusus, maka Jokowi bisa ke lokasi banjir menggunakan gerobak dorong. Sama dengan orang-orang lain.

Blusukan kini seolah menjadi tren, pencarian kata “walikota blusukan”, “gubernur blusukan”, “pejabat blusukan”, “presiden blusukan” membuahkan ratusan ribu sampai jutaan judul berita di mesin pencari.

Gaya blusukan Jokowi terbukti efektif meningkatkan komunikasi pejabat pemerintah dengan warga. Dalam waktu yang sama juga meningkatkan profil pejabat tersebut di mata masyarakat.

Keuntungan Blusukan

Dari hasil pengamatan saya, berikut ini adalah beberapa keuntungan dari blusukan gaya Jokowi :

  1. Mendapatkan laporan yang akurat, dan bukan laporan yang ABS (Asal Bapak Senang). Blusukan memungkinkan interaksi langsung dengan masyarakat, dan juga pengamatan langsung di tempat kejadian. Blusukan memungkinkan seorang pemimpin melihat langsung bagaimana kehidupan masyarakat di kampung, kegiatan di sawah, kesibukan nelayan dan sebagainya. Dengan blusukan penderitaan masyarakat bisa langsung dirasakan. Tidak ada lagi yang bisa disembunyikan dan laporan-laporan ABS juga bisa dihindari.
  2. Meningkatkan kinerja jajaran. Blusukan gaya Jokowi selalu dilakukan secara mendadak, sehingga setiap pejabat di bawahnya harus selalu siap setiap saat, dan harus bisa menunjukkan kinerja terbaiknya. Setiap pejabat juga harus mengetahui lebih detail daripada apa yang diketahui Jokowi, dan harus siap menjawab setiap pertanyaan yang timbul akibat blusukan itu.
  3. Memastikan setiap program pemerintah berjalan tepat sasaran dan dijalankan sesuai rencana. Tidak ada lagi yang bisa disembunyikan. Setiap program pemerintah tidak lagi sekedar hanya menghabiskan dana, tetapi harus menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Jika ada program yang terhambat, maka Jokowi akan langsung mengetahui akar permasalahannya, dengan cara menanyakan langsung pada setiap pihak yang terkait pada saat blusukan tersebut. Dengan adanya interaksi masyarakat langsung, maka Jokowi juga akan bisa memperbaiki program-program yang ada menjadi lebih baik di tahun-tahun mendatang.
  4. Meningkatkan partisipasi publik. Publik bisa berinteraksi langsung dengan Jokowi, dan memberi usulan-usulan yang kemudian ditampung dan dipelajari. Semua usulan bisa digunakan sebagai basis pengambilan keputusan untuk meningkatkan program-program pemerintahan.
  5. Meningkatkan citra pemerintahan. Pemerintah yang bisa berinteraksi dengan baik dengan masyarakat, akan memiliki citra yang sangat positif dan dicintai oleh masyarakatnya. Masyarakat secara langsung akan melihat bahwa pemimpinnya adalah manusia biasa seperti mereka juga, dan memang benar-benar bekerja keras memajukan daerahnya.

Supaya efektif, maka blusukan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru. Harus dilakukan dengan sepenuh hati, dan dengan niat membantu masyarakat. Interaksi juga harus dilakukan secara natural, dan tidak menakutkan bagi masyarakat yang dikunjungi, sehingga mereka akan memberikan masukan-masukan yang jujur dan membangun.

Seorang walikota atau gubernur masih bisa melakukan blusukan spontan ke setiap pelosok wilayahnya. Namun, hal yang serupa mungkin tidak bisa dilakukan oleh seorang presiden. Presiden dibatasi oleh aturan protokoler sehingga tidak mungkin melakukan kunjungan spontan tanpa persiapan keamanan yang matang, seminggu sebelum dan seminggu setelah kunjungan. Indonesia sendiri terdiri dari 34 provinsi dan 511 Kabupaten/Kota , maka menentukan wilayah mana yang akan diblusuki sudah merupakan permasalahan tersendiri.

Namun sebenarnya, dibantu dengan teknologi informasi, maka Presiden tetap bisa melakukan blusukan dengan cara menentukan prioritas, dan hanya memblusuki daerah yang terpilih saja. Di luar itu maka kegiatan monitoring dan mendapatkan masukan masyarakat masih tetap bisa dilakukan dari belakang meja atau perangkat genggam.

Untuk memungkinkan hal ini dilakukan, maka dibutuhkan solusi E-Blusukan !

E-Blusukan

image

Solusi E-Blusukan bukanlah pengganti dari kegiatan blusukan yang sebenarnya. Kegiatan blusukan harus tetap dilakukan, namun frekuensinya akan jauh berkurang, dan blusukan tidak akan mengganggu prioritas presiden yang lainnya.

Sistem E-Blusukan terdiri dari beberapa modul yang terintegrasi :

  • Manajemen Identitas. Ini adalah sistem manajemen password tunggal yang bisa menghubungkan seluruh user id dan password user ke pemakai yang sebenarnya. Sistem ini merupakan hal paling mendasar yang harus dimiliki oleh setiap sistem elektronik. Dengan Manajemen Identitas, maka seorang pemakai bisa memiliki banyak user id dan password, namun sistem akan mengenali bahwa pemakai sebenarnya hanyalah satu orang tertentu.
  • Email untuk semua. Email merupakan cara berkomunikasi paling dasar di dalam suatu sistem elektronik. Pada umumnya email juga dipergunakan sebagai identitas seperti KTP, tapi di dalam dunia maya. Sistem E-Blusukan harus mampu terhubung ke seluruh rakyat Indonesia melalui email. Oleh karena itu :
    • Seluruh rakyat Indonesia yang memiliki KTP wajib memiliki identitas email. Untuk memiliki email tidak diperlukan biaya sama sekali, semua email gratis milik pribadi bisa dipakai, sepanjang email ini terdaftar ke manajemen identitas dan pemiliknya sudah terverifikasi, maka email ini bisa dipergunakan untuk berinteraksi dengan pemerintah melalui sistem E-Blusukan.
    • Email resmi bagi seluruh pejabat pemerintah. Email ini wajib dipergunakan untuk seluruh komunikasi resmi pemerintah. Email resmi ini harus terdaftar juga di manajemen identitas, sehingga pegawai bisa melakukan sekali login untuk mengakses semua layanan pemerintah, dan sistem akan bisa mencatat semua kegiatan yang dilakukan. Email yang terintegrasi ini akan mendorong transparansi dan mempermudah koordinasi. Email ini juga memastikan bahwa pegawai pemerintah hanya bisa mengakses informasi-informasi yang sesuai dengan hak aksesnya saja. Identitas email ini juga terhubung ke sistem “keberadaan”, sehingga aktivitas pegawai langsung bisa dimonitor, apakah pegawai ini login terus meninggalkan komputernya, atau sedang aktif bekerja di depan komputernya.
  • Unified Communication yang aman. Ini merupakan fasilitas komunikasi audio/video/chat satu ke satu, atau satu ke banyak orang (konferensi) melalui saluran yang aman dengan enkripsi. Untuk menjamin keamanan, dan mencegah penyadapan informasi oleh negara asing, maka kita bisa menggunakan algoritma enkripsi nasional (misalnya menggunakan algoritma dari LEMSANNEG). Unified Communication ini bisa digunakan untuk presiden bercakap-cakap langsung secara tatap muka jarak jauh dan aman dengan siapapun yang memiliki identitas email. Unified Communication ini sangat praktis karena tidak memerlukan peralatan khusus selain dari smartphone, tablet, atau PC dengan webcam di sisi depannya.
  • Dashboard eksekutif yang bisa menampilkan seluruh informasi kinerja secara real time. Dashboard menampilkan seluruh kegiatan pemerintah, informasi tren dari berbagai media sosial, kejadian-kejadian darurat (seperti banjir, tanah longsor, dsb) dan memvisualisasikannya melalui peta vektor, citra satelit, dan diagram-diagram grafis Business Intelligence yang bisa memprediksikan trend, mendeteksi anomali, dan bisa diakses dari berbagai perangkat.
  • Kemampuan mengamankan dokumen penting, melacak perubahan, mengetahui versi sebelum perubahan, dan mengetahui siapa yang melakukan perubahan. Sehingga presiden bisa mengetahui sejarah perubahan dokumen-dokumen penting yang berhubungan dengan kejanggalan tadi.
  • CRM (Customer Relationship Management). Sistem CRM ini dipergunakan untuk mengatur hubungan dengan warga negara dan elit politik. Sistem ini akan memberi kemampuan melihat 360* semua masukan/keluhan dari masyarakat dan elit politik. Sistem ini akan memaksakan terlaksananya transparansi di pemerintahan, dan bisa dipergunakan untuk meningkatkan kualitas layanan publik. Jika dilakukan secara optimal, maka sistem ini akan meminimalkan frekuensi blusukan sampai ke daerah.
    • Sistem mendapat berbagai masukan dari semua saluran komunikasi seperti SMS, Email, Fax, Telpon, atau melalui laporan-laporan yang disampaikan melalui ketua RT/RW, atau kepala desa/Walikota/Bupati/Gubernur, dsb.
    • Sistem akan memberikan detail (seperti nama, pekerjaan, masalah yang tengah dihadapi, sejarah percakapan sebelumnya, dan lain-lain) yang sangat diperlukan ketika presiden mencoba berinteraksi dengan orang yang belum begitu dikenalnya
  • Digital Media Analytic yang mampu menganalisa semua bentuk informasi digital (media sosial dan sebagainya) menggunakan Natural Language Processing dan Machine Learning untuk mengetahui konteks pesan-pesan berbahasa Indonesia. Kemampuan ini dipergunakan untuk menemukan tren-tren yang ada di media sosial, dan semua pelaporan dari masyarakat. Dengan kemampuan ini, maka presiden bisa mendapatkan ringkasan laporan dalam bentuk yang mudah dibaca.
  • Kalender digital untuk penjadwalan online, diperlukan untuk mengatur jadwal-jadwal blusukan dan mempermudah koordinasi. Sistem ini akan sangat mempermudah Setneg dan Paspampres untuk menjadwalkan blusukan presiden dan berkoordinasi dengan semua pihak di lapangan, sehingga persiapan untuk blusukan bisa dilakukan dengan lebih cepat. Sistem akan memberikan informasi lengkap supaya blusukan bisa diprioritaskan dan jadwal lain bisa digeser dengan rapi. Selain itu sistem kalender digital ini juga bisa memberikan data lengkap mengenai semua jadwal kegiatan yang terjadi, sehingga bisa memberikan laporan mengenai kinerja aparat di lapangan.
  • Integrasi dengan Media Sosial, sehingga setiap kegiatan pemerintah (termasuk blusukan) diketahui oleh masyarakat, dan masyarakat bisa memberikan tanggapannya langsung. Tren di media sosial ini nantinya akan dianalisa oleh Digital Media Analytic (di poin sebelumnya).
  • Tata Naskah Dinas Elektronik, sistem ini akan mempercepat birokrasi menggunakan teknologi secara quick win. Jika sebelumnya suatu pekerjaan harus melalui 10 meja (ini contoh saja), maka dengan menggunakan sistem ini maka pekerjaan tersebut akan melalui 10 orang. Meja tidak lagi diperlukan, karena digantikan oleh form-form elektronik yang bisa diolah langsung melalui smartphone, tablet, atau PC. Sistem ini akan meningkatkan transparansi internal pemerintahan, dan para atasan (termasuk presiden) bisa langsung mendapatkan peringatan jika terjadi anomali (misal suatu pekerjaan ditinggal terlalu lama dsb)
  • Middleware untuk menghubungkan sistem E-Blusukan ke seluruh sistem pemerintahan yang sudah ada, meskipun sistem-sistem yang sudah ada itu saling tidak kompatibel. Middleware mampu menghubungkan semua data yang tersebar di mana-mana menjadi satu kesatuan, dan menjadi landasan untuk analisa data.
  • ERP (Enterprise Resource Planning). Sistem ini di pemerintahan bisa digunakan untuk mengatur semua resource (sumber daya manusia, sumber daya finansial, dsb), misalnya untuk manajemen pembiayaan, keuangan, pengadaan, sumber daya manusia, proyek, aset/inventory, pendapatan, dan perencanaan.

Bekerja dengan E-Blusukan

Dengan sistem E-Blusukan ini Presiden akan bisa memonitor semua indikator kinerja kunci (KPI/key performance indicator) yang ada. Beberapa hal di bawah ini bisa dilakukan melalui sistem E-Blusukan :

  • Keluhan masyarakat apa saja yang paling kritis dan mendesak pada saat ini ? (misalnya keluhan tentang kondisi jalan raya di kabupaten X yang selalu dalam kondisi rusak dan tidak pernah diperbaiki)
  • Semua detail tentang si pelapor
    • Siapa saja yang melaporkan hal ini ?
    • Dari mana asal pelapor ?
    • Informasi-informasi lain seperti jenis kelamin, latar belakang pendidikan, kasus apa saja yang pernah dilaporkan ? dsb
    • Apakah si pelapor bisa dihubungi untuk klarifikasi ? (bisa dihubungi menggunakan unified communication)
  • Semua detail tentang daerah kabupaten X
    • Kabupaten ini terletak di mana ?
    • Bagaimana informasi demografisnya ?
    • Selain adari masalah jalan tersebut, adakah masalah lain yang juga kritis di kabupaten ini ?
    • Apa saja hal bagus/jelek tentang pemerintahan di kabupaten tersebut ?
    • Adakah hal bagus yang relevan yang masyarakat perlu ketahui di kabupaten tersebut ?
  • Semua detail tentang jalan raya tersebut
    • Jalan itu terletak di lokasi mana ?
    • Adakah kondisi alam yang bisa mempengaruhi pembangunan jalan tersebut ?
    • Bagaimana kondisi jalan di lihat dari citra satelit ?
    • Bagaimana kondisi tanah di situ ?
    • Bagaimana kondisi cuaca di situ selama ini ?
    • Seperti apa kondisi jalan raya tersebut, adakan rekaman foto atau videnya ?
  • Semua detail tentang kontraktor jalan raya tersebut
    • Kapan tender pembangunan jalan tersebut dilakukan ?
    • Siapa saja yang ikut tender ?
    • Siapa pemenang tender ?
    • Siapa kontraktor sekarang ?
    • Bagaimana latar belakang kontraktor ini ?
    • Siapa saja yang ada di belakang kontraktor ini ?
    • Adakah berita-berita lain yang terkait dengan kontraktor ini ?
  • Semua detail tentang pemerintahan daerah yang terkait dengan kabupaten X
    • Siapa bupatinya ? Siapa gubernurnya ?
    • Apa latar belakang pendidikannya ?
    • Bagaimana perjalanan karirnya ?
    • Berita-berita apa saja yang terkait dengan bupati/gubernur ini ?
    • Bagaimana indikator kinerja di daerah ini (terkait dengan manajemen pembiayaan, keuangan, pengadaan, sumber daya manusia, proyek, aset/inventory, pendapatan, dan perencanaan).
  • Semua detail yang tersembunyi
    • Siapa/apa saja yang paling berpengaruh di dalam kasus ini ?
    • Bagaimana perkiraan tren di masa depan ?
    • Adakah keanehan-keanehan yang tersembunyi ?
    • Analisa bagaimana jika
  • Penentuan prioritas dan penjadwalan untuk blusukan yang sebenarnya
    • Kapan sebaiknya blusukan ini dilakukan ?
    • Wilayah mana yang akan ditinjau ?
    • Siapa saja yang akan ditemui ?
    • Masalah apa saja yang akan diklarifikasi ?
  • Memelihara hubungan dengan masyarakat, elit politik, dan media
    • Masyarakat bisa berhubungan dengan mudah melalui berbagai saluran yang ada, misalnya melalui media sosial, email, telpon, fax, chat yang diintegrasikan dengan fasilitas penanganan masalah dari CRM. Presiden akan mendapatkan ringkasan laporan
    • Komunikasi dan koordinasi dengan elit politik juga bisa dilakukan melalui CRM dan UC (Unified Communication). Di mana semua komunikasi melalui UC akan terenkripsi dan tidak bisa disadap oleh pihak asing
    • Komunikasi masyarakat, dan media bisa dilakukan melalui situs resmi pemerintahan
    • Sistem e-blusukan juga bisa memberikan informasi yang cukup detail supaya mudah diubah menjadi bahan press release untuk para wartawan yang bisa dibagikan ketika Presiden melakukan jumpa pers di lokasi
  • Pengubahan kebiasaan
    • Sistem e-blusukan ini akan sangat mempermudah pejabat manapun untuk mempersiapkan blusukan (kunjungan mendadak), sehingga setiap pejabat akan merasa nyaman sebelum tiba di lokasi, karena sudah tahu apa yang harus dilakukan dan tidak akan kehabisan bahan pembicaraan
  • Mudah digunakan, dimana saja, menggunakan perangkat pribadi
    • Sistem e-blusukan mendukung tablet, smartphone, dan laptop berbagai merek dan jenis sistem operasi, sehingga pengguna manapun tidak perlu menggunakan perangkat khusus untuk mengakses sistem ini
    • Namun sistem e-blusukan akan lebih optimal untuk dipergunakan dengan tablet yang mendukung layar sentuh dan stylus aktif, sehingga akan mudah dicoret-coret pada saat di lokasi blusukan

Monday, April 21, 2014

Menulis Aksara Lontara Bugis

Kabar baik bagi penggemar aksara Lontara Bugis , karena Microsoft Windows 8.1 sudah mendukung aksara ini. Aksara Lontara Bugis ini adalah aksara UNICODE, jadi aksara tidak akan muncul jika langsung diketik menggunkaan keyboard QWERTY. Oleh karena itu diperlukan keyboard virtual, atau aktivasi aksara/bahasa Bugis pada komputer dengan Windows 8.1 untuk memudahkan pengetikan.

Jika Anda berminat mencoba, silahkan ikuti beberapa langkah di bawah ini :

1. Aktifkan Aksara Lontara Bugis

Saat ini aksara Lontara Bugis masih tersembunyi di Windows 8.1, jadi sebelumnya kita harus aktivasikan aksara ini. Search “fonts” :

image_thumb1

Klik pada “Fonts”, search “buginese”, pilih “Leelawadee UI”, lalu klik “Show”. Leelawadee adalah nama untuk aksara Lontara Bugis. Langkah ini akan memastikan font Lontara Bugis akan muncul pada pilihan font di aplikasi-aplikasi Microsoft.

image_thumb[1]

2. Tambahkan bahasa Bugis (add a language) “buginese” :

image_thumb[2]

Pilih Add a language to this device.

image_thumb[3]

 

PENULISAN AKSARA BUGIS

Untuk menghidupkan keyboard Lontara Bugis , kita bisa klik icon keyboard kanan bawah. Secara default, keyboard kita adalah untuk bahasa Inggris (ENGLISH), jadi klik tulisan “ENG” untuk memilih jenis keyboard lain.

image

Begitu ENG ditekan maka akan muncul pilihan keyboard lain, misalnya seperti ini :

image_thumb[4]

Terlihat di situ bahwa kita bisa memilih berbagai jenis aksara yang lain. Pilih Buginese untuk mengetik aksara Lontara Bugis. Begitu diklik maka tanda keyboard berubah menjadi seperti ini (huruf image_thumb[5]  bunyinya UGI = BUGIS) :

image_thumb[6]

Sekarang panggil Notepad, kemudian pilih font Javanese Text (ya betul aksara Lontara Bugis berada di dalam font Javanese Text saat ini) :

image

Cara Penulisan

 

Lontara Bugis ditulis secara normal melalui keyboard di Windows 8.1. Misal huruf “ka” diketik menggunakan tombol “k”. Namun ada beberapa karakter yang mappingnya berbeda. Di bawah ini contoh penulisannya :

image_thumb[13]

Keyboard Shortcut

Untuk mempercepat perpindahan dari huruf latin ke Lontara Bugis dan sebaliknya, kita bisa gunakan keyboard shortcut WIN-SPACE. Hapus seluruh keyboard layout yang tidak terpakai melalui Language Preferences. Seperti di bawah ini, setelah saya hapus keyboard layout yang lain, maka saya bisa berpindah dengan sangat cepat menggunakan WIN-SPACE setiap saat.

Virtual Keyboard (On-Screen Keyboard)

Di Windows 8.1 juga tersedia Virtual Keyboard (On Screen Keyboard) untuk ᨚᨊᨈᨕᨑᨕLontara Bugis, terutama sekali diperlukan bagi pengguna tablet yang tidak memiliki keyboard.

image_thumb[12]

Friday, April 4, 2014

Power Query– mengambil data dari BPS

BPS (Badan Pusat Statistik) memiliki banyak sekali data yang bisa kita olah. Tinggal masuk ke websitenya http://bps.go.id.

Tahukah anda bahwa anda bisa mendowload semua data-data tersebut dengan mudah menggunakan Excel 2013 ? Baca tulisan saya sebelumnya utk mendownload dan mengoperasikan Power Query di sini Power Query .

Anda bisa masuk ke website bps, dan mencari tabel yang diinginkan. Misalnya tabel Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Tingkat Kepangkatan dan Jenis Kelamin, 2007-2012 yang bisa dilihat di sini : http://bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=1&tabel=1&daftar=1&id_subyek=101&notab=4 

Buka Excel 2013, kemudian klik Power Query –> From Web :

 image

Copy URL dari BPS tadi dan paste ke Power Query :

image

Nanti anda akan dapatkan beberapa tabel, silahkan pilih yg anda inginkan :

image

Kemudian bisa di-edit atau di-load langsung. Berikut ini kalau saya load langsung :

image

 

Untuk selanjutnya silahkan data-data tersebut diolah sesuai dengan kebutuhan anda Smile

Power Query

Dapatkan Power Query untuk Excel di sini : http://www.microsoft.com/en-us/download/details.aspx?id=39379 

Jika anda menggunakan Microsoft Excel 2013 32-bit, gunakan excel add-in yang juga 32-bit.

 

image

 

Setelah Power Query terinstall, maka di Excel 2013 anda akan menjumpai menu tambahan “Power Query” di sisi kanan ribbon :

image

 

Dengan Power Query, kita bisa mencari tabel apapun dari berbagai sumber (misalnya internet).

 

Contohnya, kita bisa mencari data tentang kabupaten di Indonesia : Power Query –> Online Search

image

Pilih salah satu hasil pencarian, kemudian klik “edit” :

image

Di sini kita bisa filter mana data yang akan dipergunakan, atau memastikan bahwa data berupa angka sudah dalam format yang benar (soalnya seringkali angka ditulis sebagai karakter).

Jika semua sudah benar, kita bisa “apply & close” :

image

Maka data akan diimport langsung ke Excel !

image

Sekarang kita bisa melakukan manipulasi data, misalnya untuk menunjukkan jumlah populasi menggunakan pemetaan. Insert –> Power View :

image

CATATAN : Jika terdapat suatu error pada saat melakukan insert Power View, silahkan betulkan kesalahan tersebut dari excel spreadsheet, kemudian copy all dan paste ke file excel yang baru Smile ; dengan demikian maka semua data yang ada di memory excel yang lama akan dihapus dan kita mulai dengan data yang fresh.

 

Power View (2D) :

image

 

Atau bisa juga Insert –> Map untuk mendapatkan tampilan 3D

image