Sunday, December 23, 2007

RFC (Request For Comments)

Di dalam dunia networking, kita seringkali bicara mengenai RFC (Request For Comments). RFC memiliki nomor dan biasanya digunakan para vendor perangkat untuk menunjukkan bahwa fitur yang dimaksud adalah standard dan bukan proprietary.

Benarkah hal itu ?

Apakah RFC ?
RFC adalah catatan2 yang berkaitan dengan Internet. Di mulai dengan RFC 1 (nah, ada yang tau nggak mengenai RFC ini ?) pada tahun 1969 pada saat Internet belum ada. Waktu itu namanya ARPANET, nenek moyang dari The Internet saat ini.

Setiap orang bisa submit dokumen apa saja ke ke IETF (Internet Engineering Task Force). IETF yang akan menentukan apakah dokumen itu bisa jadi RFC. Tetapi jika dokumen itu menarik minat banyak orang, RFC itu lama kelamaan berubah menjadi standard.

RFC memiliki nomor yang tidak pernah berubah. RFC bisa dimodifikasi, tetapi kemudian diberi nomor yang baru, dan ada penjelasan statusnya.

RFC Lelucon
Tidak semua RFC itu juga merupakan dokumen serius. Banyak dokumen RFC yang merupakan lelucon (kebanyakan yang dipublish pada tanggal 1 April "april fool day"). Misalnya ada orang iseng yang publish RFC 2324 "Hyper Text Coffee Pot Control Protocol" pada tanggal 1 Apr 1998. Isinya tentang bagaimana membuat minuman kopi yang enak menggunakan suatu protokol yang mengendalikan mesin pembuat kopi...

Status / Kategori RFC
Setiap RFC memiliki status/dikategorikan ke dalam beberapa hal :
  • STANDARD, DRAFT STANDARD, PROPOSED STANDARD - Ini merupakan dokumen standard resmi yang dikeluarkan oleh IETF dan IESG (steering group)
  • BEST CURRENT PRACTICE - Ini merupakan paduan dan rekomendasi resmi dari IETF, tetapi bukan standard
  • INFORMATIONAL, EXPERIMENTAL - Ini merupakan dokumen tidak standard yang bisa disubmit oleh siapapun (termasuk oleh IETF)
  • HISTORIC - Ini dokumen yang dulunya standard tetapi sekarang dimatikan
Dokumen Proprietary di dalam RFC
Ketidaktahuan banyak orang mengenai RFC ini seringkali dijadikan akal-akalan vendor yang terlalu cerdas. Biasanya mereka menyatakan bahwa produknya lebih unggul karena memiliki fitur standard (ada RFCnya) yang orang lain tidak punya. Vendor seperti ini biasanya ingin berusaha comply sebanyak mungkin dengan spesifikasi teknis di dalam RFP (Request for Proposal).

Nah karena anda sekarang sudah tahu apa RFC itu, anda bisa dengan mudah memeriksa status RFC tadi langsung ke IETF, apakah sudah dalam status "STANDARD" ?

No comments: